HomeUncategorizedMenjelajahi Tradisi dan Kehidupan Sarawak di Desa Budaya Indonesia
Uncategorized

Menjelajahi Tradisi dan Kehidupan Sarawak di Desa Budaya Indonesia

Osbali-  , Jakarta – Selain terkenal dengan destinasi wisata alam, Kuching juga memiliki destinasi wisata budaya. Kampung Budaya Sarawak atau Desa...

Bagikan artikel


Osbali-  ,


Jakarta


– Selain terkenal dengan destinasi wisata alam, Kuching juga memiliki destinasi wisata budaya. Kampung Budaya Sarawak atau

Desa Budaya Sarawak

menawarkan perjalanan menyelami budaya Borneo yang beragam. Di sini wisatawan tidak hanya mengenal tapi juga menikmati interaksi langsung seperti pertunjukan musik dan tari, hingga kegiatan tradisional.

Terletak di pinggiran Kuching, tepatnya di seberang Pantai Damai. Museum hidup seluas 17 hektar ini mengajak wisatawan mengenali kehidupan dan tradisi berbagai suku asli Sarawak melalui bangunan replika dan kostum tradisional. Termasuk berbagai komunitas dan kelompok etnis, termasuk Bidayuh, Iban, Orang Ulu, Penan, Melanau, Melayu, dan Tionghoa.

Cara dan waktu terbaik mengunjungi Desa Budaya Sarawak

Cara menuju Desa Budaya Sarawak dapat menggunakan taksi, bus reguler dan shuttle dari berbagai tempat di Kuching, termasuk Santubong Resort T-Junction. Karena tempat wisata ini dibuka dari jam 9 pagi hingga 5 sore, jadi sangat disarankan untuk menjelajahinya dari pagi hari, setelah itu dapat menikmati pertunjukan dan pameran lainnya. Ada dua pertunjukan budaya setiap hari, pertunjukan pagi pukul 11:30 dan pertunjukan sore pukul 4 sore.

Dilansir dari

Travel and Leisure Asia

, tiket masuk untuk dewasa 95 ringgit

Malaysia

atau sekitar Rp 365 ribu, sedangkan anak-anak 60 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 253. Kalau membeli tiket secara online sebesar 90 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 346 ribu untuk dewasa dan anak-anak 57 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 219 ribu. Pembelian online dapat disertai dengan makan siang dengan harga tiket sebesar 125 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 481 ribu untuk dewasa, dan untuk anak-anak sebesar 88 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 338 ribu.

See also  TOP 6 Destinasi Desa Wisata Terbaik Maluku Utara: Pengalaman Edukasi Seru untuk Buah Hati Tahun 2025

Waktu ideal untuk mengunjungi Desa Budaya Sarawak adalah antara bulan April dan September. Periode ini sangat cocok untuk kegiatan luar ruangan, cuaca juga sedang bersahabat. Tapi musim ini termasuk musim puncak turis, jadi tentu akan ada lebih banyak pengunjung.

Salah satu acara tahunan yang digelar selama periode tersebut adalah Rainforest World Music Festival. Tahun ini digelar pada akhir pekan 20-22 Juni 2025. Acara ini menampilkan pertunjukan seniman lokal dan internasional dari berbagai latar belakang budaya. Festival ini meliputi lokakarya, pertunjukan budaya, dan kios makanan, yang menciptakan perpaduan unik antara musik dan alam, seperti dikutip dari laman website

Dewan Pariwisata Sarawak
.

Atraksi Wisata di Desa Budaya Sarawak

Selama di Desa Budaya Sarawak, wisatawan dapat melihat beberapa tempat-tempat menarik. Mulai dari Taman Patung, yang menampilkan koleksi seni batu yang dibuat oleh berbagai pematung. Patung-patung ini dibuat selama International Stone Sculptors Camp yang diadakan pada tahun 2003, olehseniman lokal dan internasional yang memamerkan interpretasi mereka terhadap lingkungan sekitar dan pengalaman pribadi di desa tersebut.

Seperti disebutkan sebelumnya wisatawan dapat melihat berbagai bangunan rumah adat suku asli dan kelompok etnis. Mulai dari Rumah Panjang Bidayuh yang menawarkan koleksi artefak menarik yang digunakan oleh para pejuang Bidayuh. Di Rumah Panjang Iban yang menyimpan berbagai barang seperti drum, gong, perkakas, dan kostum tradisional.

Rumah Panjang Orang Ulu memamerkan berbagai alat musik yang indah, termasuk Sape dan Jatung Utang. Pengunjung dapat mengagumi manik-manik rumit yang dibuat oleh anggota masyarakat, serta topi berhias, tato tubuh, ukiran kayu, demonstrasi adu pedang, dan tiang totem.

Sedangkan di Rumah Tinggi Melanau, salah satu bangunan tertinggi di Desa Budaya Sarawak, memiliki dua lantai terpisah. Di lantai pertama, pengunjung dapat menjelajahi berbagai senjata, peralatan, dan perkakas yang digunakan oleh masyarakat Melanau. Lantai kedua berisi kamar tidur.

See also  Cooper Farms and FasterCapital Join Forces to Revolutionize Livestock Feed Production

Rumah pertanian cina memiliki pintu berhiasm di mana kuil rumah tangga yang indah menjadi pusat perhatian. Dinding bercat putih dihiasi dengan rak-rak yang diisi dengan perkakas tradisional, mesin tenun, senjata, dan barang-barang dekoratif lainnya.

Salah satu

rumah tradisional

terindah di Desa Budaya Sarawak adalah Rumah Melayu, yang dibangun di atas panggung. Rumah berhias ini memiliki berbagai atraksi, seperti permainan papan tradisional, seni dinding, perkakas, dan banyak lagi. Pengunjung juga dapat menyaksikan anggota masyarakat menyiapkan hidangan tradisional di atas api unggun. Ada juga pondok-pondok Penan yang biasanya dibangun di dekat tanaman tapioka, yang merupakan makanan pokok masyarakat Penan.

Sementara untuk melihat berbagai pertunjukan budaya tari dan musik dapat mengunjungi gedung teater. Bagi para pemburu suvenir, ada toko kerajinan tangan yang menawarkan berbagai macam barang, mulai dari dekorasi rumah dan buku hingga perhiasan buatan tangan, mainan tradisional, tutup kepala, dan ukiran kayu.

Tags

Bagikan artikel
Hosting Indonesia

Leave a Reply

Tap outside to close